JAKARTA - Kemenangan sementara pasangan Joko
Widodo-Basuki Tjahaja Purnama di Pemilukada DKI Jakarta, diprediksi akan
berbanding lurus pada penguatan suara Prabowo Subianto bila Pilpres
dihelat tahun ini.
Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani
Research & Consulting (SMRC), Minggu (23/9/2012), figur yang akan
dipilih menjadi presiden bila pemilihan dilakukan saat ini akan sesuai
dengan perbandingan antara pemilih Jokowi-Ahok dan Foke-Nara.
Dimana
25 persen pemilih Jokowi-Ahok akan memilih Prabowo dan 13 persen
berasal dari pemilih Foke-nara. Sementara Megawati Soekarnoputri, 8
persennya dari pemilih Foke-Nara dan 13 persennya dari pemilih
Jokowi-Ahok.
Aburizal Bakrie dipilih oleh 15 persen pemilih
Foke-Nara dan 6 persen dari Jokowi-ahok. Jusuf Kalla, 8 persen dari
pemilih Foke-Nara dan 5 persen dari Jokowi-Ahok.
Figur lainnya,
Dahlan Iskan dipilih oleh 7 persen pemilih Foke-Nara dan 5 persen
pemilih Jokowi-Ahok. Hidayat Nur Wahid, 6 persen pemilih Foke-Nara dan 5
persen pemilih Jokowi-Ahok. Sultan Hamengkubuwono X, 4 persen dari
pemilih Foke-Nara dan 6 persen pemilih Jokowi-Ahok.
Temuan ini
didapat berdasarkan survei secara umum pemilih Jokowi-Ahok yang lebih
berhubungan dengan pemilih Prabowo. Tidak pernah terjadi dalam survei
nasional maupun Pilkada di daerah lain, dukungan pada Prabowo juara.
Dalam
rilisnya, SMRC juga menyebut Pilkada DKI dan kemenangan Jokowi-Ahok,
lebih berhubungan dengan pemilih Prabowo dibanding Megawati. Pilkada DKI
dan hasilnya lebih memperkuat Prabowo di tingkat masa pemilih dibanding
Megawati dan apalagi tokoh lain.
Dari hasil survei ini
menunjukkan, warga DKI Jakarta secara umum paling banyak memilih Prabowo
sebanyak 19 persen dibanding tokoh-tokoh lain untuk menjadi presiden
bila pemilihan diadakan waktu survei (7-11 September 2012).
Sementara
itu untuk Megawati dan Aburizal Bakri menyusul cukup jauh di bawahnya
masing-masing 10 persen. Sementara tokoh lain yang dicalonkan lebih
lemah lagi.
Sabtu, 22 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar